Suka Pamer, Anak di Bawah 17 Tahun Tidak Pantas Bawa Motor

OTOMOTIF - Akhir-akhir ini masih banyak anak-anak di bawah umur yang sudah menggunakan sepeda motor. Tapi, dari pandangan safety riding, anak-anak di bawah umur tidak disarankan mengendarai sepeda motor sendiri.

Safety Training Development Analyst PT Astra Honda Motor (AHM), Satrio Nugroho mengungkapkan, ada tiga faktor yang membuat anak-anak dilarang mengendarai sepeda motor. Faktor tersebut adalah fisik, mental, dan regulasi.

"Fisik, jangkauan kaki dan jangkauan tangan belum maksimal sehingga postur berkendara menjadi tidak aman dan nyaman, efeknya ke proses pengendalian motor dan konsentrasi," jelas Satrio kepada detikOto.

Kekuatan fisik, lanjut Satrio, juga mempengaruhi cara pengendalian motor. Misalnya, penggunaan rem depan tidak maksimal, menahan setang kemudi pada saat melakukan pengereman dan sebagainya.

"Secara mental, anak-anak belum memiliki kesadaran yang cukup mengenai bahaya di jalan. Masih mudah dipengaruhi oleh lingkungan misalnya, pamer kemampuan di depan teman-teman, mudah ditantang adu cepat. Hal itu mengesampingkan keselamatan diri mereka," tambah Satrio.

Secara regulasi, anak-anak juga belum diizinkan untuk menggunakan sepeda motor di lalu lintas. Sebab, mereka belum bisa memiliki SIM.

"Lain halnya apabila anak-anak menggunakan sepeda motor khusus anak dan melakukannya hanya dalam course atau sirkuit pelatihan. Biasanya untuk mempersiapkan balap sejak dini," kata Satrio.

Mengenalkan sepeda motor kepada anak-anak sebelum mengambil SIM boleh saja. Asal, hal itu dilakukan di dalam kursus pelatihan khusus, bukan di jalanan umum.

"Untuk pelatihan sepeda motor, Honda juga punya safety riding center. Di sini konsumen dapat diberi kompetensi untuk dapat berkendara yang aman dan nyaman. Safety riding center kita ada di Jakarta, Serang, Jambi, dan Yogyakarta," tutur Satrio.