Indonesia Gagal Jadi Lokasi Syuting James Bond

INFOTAINMENT - Indonesia sempat dilirik untuk menjadi latar film James Bond, Tomorrow Never Dies, tapi gagal akibat tak didukung pemerintah.

Sebagai agen rahasia Inggris, James Bond tak hanya memiliki izin membunuh, tapi juga menjelajahi berbagai belahan dunia. Ia sudah menyambangi banyak lokasi menarik dan eksotik di dunia, mulai dari London, Austria, Roma, Maroko sampai Meksiko. Melansir The Guardian, selama 50 tahun masa kerjanya, James Bond telah menjelajahi lebih 50 negara, baik itu nyata ataupun fiktif.

Negara tetangga Indonesia, Thailand, berhasil masuk dalam daftar tersebut setelah salah satu destinasi wisata mereka dijadikan latar film James Bond, The Man with The Golden Gun. Indonesia sendiri tidak termasuk dari 50 negara tujuan James Bond tersebut.

Namun sebenarnya, Indonesia pernah dilirik produser film James Bond untuk dijadikan lokasi syuting film James Bond, Tomorrow Never Dies, yang kala itu dibintangi oleh Pierce Brosnan dan Michelle Yeoh. Sayangnya, akibat tak didukung oleh pemerintah Indonesia, peluang menarik jutaan wisatawan domestik dan asing lewat film James Bond sirna begitu saja.

Cerita kegagalan Indonesia menjadi tempat syuting film James Bond ini pernah diutarakan oleh sutradara film 3 Srikandi, Iman Brotoseno, dalam tulisan di blognya yang diunggah pada tahun 2007. Ada baiknya kita menyimak kembali cerita di balik gagalnya syuting film James Bond di Indonesia. Dalam blognya itu, Iman mengatakan pernah dihubungi Nigel Goldsack, seorang teman lamanya yang bekerja di EON Productions, perusahaan produksi film-film James Bond.

"Mereka tertarik untuk membuat film James Bond yang berjudul Tomorrow Never Dies di Indonesia dengan bintang Kanjeng cah bagus Pierce Brosnan yang jatmika. Mak jedug saya terhenyak tersandar di kursi. James Bond? Shooting di Indonesia? Ini bisa menjadi berita hebat. Maka berhubung waktu itu saya masih bekerja pada orang, maka berita ini saya laporkan kepada bos pemilik perusahaan," tulisnya.

Iman bercerita, serangkaian rapat dengan produser eksekutif Michael G. Wilson yang langsung datang dari London, Inggris pun digelar. Pencarian lokasi syuting sudah pula dilakukan. Rencananya, Kapal Perang Indonesia akan dicat menjadi Her Majesty Ship, kapal perang Inggris, dan berlayar di Selat Sunda dengan latar belakang Gunung Krakatau. Markas tokoh penjahatnya direncanakan berlokasi di gunung-gunung sekitar Tana Toraja atau sekitar candi-candi di Jawa Tengah.

"Ingat adegan James Bond meluncur melorot melalui banner dari puncak gedung imperium bisnis si penjahat? Tadinya direncanakan akan memakai Gedung Kota BNI di Jalan Sudirman. Tak ketinggalan James Bond mengendarai BMW canggih ciptaan Mr.Q akan kejar kejaran di seputaran kota tua Jakarta," ungkap Iman.

Menurut Iman, jika rencana ini terlaksana, para stasiun televisi swasta Indonesia akan bersaing untuk mendapatkan hak liputan eksklusif tentang pembuatan film Tomorrow Never Dies di Indonesia. Sehingga, kelak seharusnya sektor pariwisata di Indonesia akan menggeliat. Sebab, promosi pariwisata bisa berjalan pararel dengan media film.

"Thailand menjadi bertambah ramai setelah syuting James Bond, Man with Golden Gun. Menara Petronas menjadi populer ketika The Entrapment—Sean Connery dan Chaterine Zeta Jones—shooting di sana. Kita tak akan pernah tahu eksotisnya Kepulauan Karibia tanpa melalui film-film yang mengambil setting di sana," tulis Iman.

Namun, sayangnya, pemerintah saat itu ragu dan tidak bisa melihat peluang bagus yang ditawarkan Tomorrow Never Dies. Padahal, tim produksi film James Bond sudah memaparkan bahwa akan menganggarkan uang 70 juta dolar AS untuk pembuatan filmnya di Indonesia untuk biaya perizinan, lokasi, peralatan, artistik, penyerapan tenaga kerja lokal, katering, hotel, kru, sampai pemain figuran. Akhirnya, Pierce Brosnan dan Michelle Yeoh pun kembali syuting di Thailand dan Kamboja.