KESEHATAN - Tiga bulan mengandung, Michelle Wall dikabari bahwa calon bayinya sudah mengantongi sederet gangguan kesehatan, terutama pada organ paling penting, yaitu otaknya. Nyaris saja Michelle dipaksa untuk menggugurkan sang bayi.
Saat usia kandungannya memasuki 12 minggu, hasil scan menunjukkan bahwa calon bayi Michelle mengalami hydrocephalus atau penumpukan cairan di dalam tengkoraknya. Kondisi ini biasanya hanya menyisakan bagian otak yang sehat sebesar 2 persen saja.
Di samping itu, bayi Michelle juga diketahui mengidap spina bifida, sebuah gangguan kromosom langka yang mengakibatkan tulang belakangnya tidak terbentuk dengan sempurna. Dokter juga menemukan sebuah lubang besar di punggung Noah, yang tidak dapat ditutup.
Sejak saat itu Michelle dan suaminya, Rob kerap ditawari untuk menggugurkan bayi tersebut. Namun mereka menolak. Hingga akhirnya bayi laki-laki dilahirkan Michelle pada bulan Maret 2012 lalu. Saat itu, kondisi bayi yang dinamai Noah itu sudah lumpuh dari dada ke bawah.
"Kami nyaris saja menyerah, tetapi setelah melihatnya menangis dan memandang saya, rasanya luar biasa," tutur Michelle
Noah akhirnya diperbolehkan pulang setelah diopname selama 10 hari, namun karena kondisi fisiknya, Noah jadi sering keluar masuk rumah sakit. Otak Noah yang terisi dengan cerebrospinal fluid (CSF) 'dikuras' secara rutin dengan menggunakan semacam selang khusus.
Sayangnya ketika usia Noah memasuki tujuh minggu, cairan itu terinfeksi dan 2,5 liter cairan di otak Noah harus dikuras secara manual dengan memasukkan jarum ke dalam kepalanya. Selang khsusu untuk mengurangi cairan otak Noah pun diangkat dan selebihnya dokter tinggal mengawasi perkembangan bentuk kepalanya.
Tak disangka, di ulang tahunnya yang ke-2, Noah sudah bisa berbicara dan bernyanyi seperti anak-anak seumurannya. "Hydrocephalus yang diderita Noah cukup parah dan tekanan cairan di dalamnya menyebabkan otak Noah seperti tergencet, makanya dari hasil scan terlihat bahwa volume otaknya menurun drastis," terang Claire Nicholson, dokter bedah saraf dari Royal Victoria Infirmary, Newcastle yang menangani Noah.
Oleh tim Dr Claire, Noah ditangani dengan melakukan 'pengurasan' cairan yang menumpuk di otak Noah, sekaligus meredakan tekanannya. Hal ini dilakukan Noah dan tim Dr Claire dalam kurun waktu dua tahun.
Meski sesi ini masih berjalan, secara mengejutkan, hasil scan MRI terakhir yang dilakukan Noah minggu lalu memperlihatkan bahwa otak Noah mengalami 'pemulihan yang luar biasa'. "Otaknya kini sudah mendekati ukuran normal untuk anak seusianya, dan ini sebenarnya perubahan yang radikal dari yang kami temukan sesaat setelah lahir," ungkap Dr Claire.
Dr Claire menduga selang khusus yang mereka pakaikan pada Noah untuk meredakan tekanan cairan di otaknya perlahan tapi pasti telah membantu otak Noah untuk kembali ke ukurannya semula.
Kendati begitu, Colin Shieff, konsultan bedah saraf dari Headway UK berpendapat bahwa pemulihan yang dialami Noah di luar kelaziman. "Tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana ini bisa terjadi, karena saking rumitnya. Tetapi yang pasti anak ini mendapatkan penanganan yang tepat," tegasnya.
Namun bocah yang saat ini menginjak usia tiga tahun itu masih harus menjalani terapi pemijatan kepala hingga lima kali sehari, berikut fisioterapi dan hidroterapi.
"Ia sekarang sedang belajar buang air sendiri, tapi ia sudah bisa menggunakan garpu, sendok atau memegang cangkir. Pengetahuannya akan binatang juga terus bertambah, ia bahkan tak bisa berhenti bicara dan menyanyi dengan sangat baik," timpal Michelle tentang perkembangan Noah saat ini.
Bagi Michelle, kesembuhan putranya jauh lebih penting dari apapun.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam id libero non erat fermentum varius eget at elit. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.
