Gara-gara Tato, Seorang Ibu Dilarang Menyusui Oleh Pengadilan

KESEHATAN - Pengadilan Federal Australia melarang seorang ibu menyusui anaknya karena ia memiliki tato. Hal ini kemudian ditentang oleh para pendukung Air Susu Ibu (ASI).

Hakim Matthew Myers memerintahkan pelarangan karena khawatir risiko seperti hepatitis atau Human Immunodeficiency Virus (HIV) bisa tertular ke bayi meski tes sebetulnya menunjukkan ibu bersih dari penyakit.

Myers mengatakan risiko tetap ada karena hasil tes dianggap tidak konklusif. Keputusan ia ambil setelah mengandalkan materi yang dipublikasi oleh Australian Breastfeeding Association.

Kasus muncul di pengadilan karena sang ayah dari bayi mempertanyakan keamanan tato istrinya ketika mereka bertengkar pahit.

Menanggapi hal ini pendukung gerakan menyusui seperti Dr Karleen Gribble dari University of Western Sydney mengaku terkejut.

"Kalau keputusan ini memang masuk akal maka akan ada banyak, banyak, wanita di Australia yang ketakutan dan mungkin otoritas perlindungan anak perlu mengambil tindakan karena banyak ibu menyusui memiliki tato yang seringnya nama si anak," kata Gribble seperti dikutip dari ABC Australia pada Jumat (19/6/2015).

CEO Australian Breastfeeding Association, Rebecca Naylor khawatir keputusan akan membawa dampak besar. Ia mempertanyakan apakah hakim punya hak untuk mengkontrol seluruh tindakan wanita yang dianggap berisiko.

"Apakah ini artinya wanita yang mengekspos diri terhadap apa saja yang berisiko membuatnya kena virus tidak dibolehkan menyusui sama sekali?" ujarnya.

"Tentu wanita harus hati-hati karena mereka memberi makan anaknya. ASI akan jadi sumber nutrisi utama setidaknya sampai anak berusia 12 bulan. Tapi bukan berarti bahwa Anda harus membungkus diri anda sendiri," lanjut Naylor.

Seluruh anggota Pengadilan Keluarga dijadwalkan hadir pada sidang permohonan darurat menolak keputusan yang ada.